“Aku kira patah hati hanya soal CINTA, ternyata ada banyak patah
hati lainnya.” - Anissun
Terimakasih sudah mengajarkan aku banyak hal:
Tentang diriku
Tentang kepercayaan
Tentang kesendirian
Tentang kesepian
Tentang kehidupan yang tertutupi
Tentang kehidupan yang tersembunyi
Tentang kehidupan yang terabaikan
Tentang banyak hal lainnya yang seharusnya disyukuri
Tentang kamu yang sekarang Insya Allah sudah aku ikhlaskan
Aku bersyukur dikenalkan denganmu. Aku bersyukur dengan adanya kamu. Terimakasih banyak tentang semua hal yang terlewati bersamamu selama hampir dua tahun.
Maaf atas usahaku yang banyak kurangnya, banyak cacatnya.
Alhamdulillah. Aku salah satu orang yang beruntung kala itu hingga saat ini. Karena sudah diizinkan untuk merasakan yang orang lain impikan, yang orang lain harapkan.
Maaf jika kecewa. Tapi bolehkah aku memohon?
Jangan hadirkan kekecewaan yang banyak. Jangan hadirkan kekecewaan yang panjang.
Bukan tentang aku yang melupakan.
Aku yang salah membangun niat
Aku yang salah menuju tujuan
Aku yang salah melangkah
Aku yang kebingungan di tengah jalan
Aku yang memaksakan untuk tetap sama seperti apa yang aku fikirkan
Semoga alasanku menjadi pilihan baik yang menghasilkan keputusan baik.
Bukan sekali dua kali memikirkan. Bukan sekali dua kali menanyakan. Namun, sudah kutimbang berkali-kali.
Sampai akhirnya...hadir RESTU baru dari kedua orang tuaku untuk melepaskan Beasiswa.
Berat sekali... Berpisah pada KECINTAAN dunia yang aku miliki di dalam sebagian kamu, Beasiswa. Aku menangis di dalam pesawat karena melihat Negara yang aku pijaki semakin jauh dari penglihatan.
Aku pernah merasa sangat hebat berada di sekitarmu.
Padahal aku mah apa atuh, cuma res-resan sisa salju hihi.
Terimakasih ya sudah dibahagiakan dengan kebahagiaan yang membuatku sangat bahagia. Sampai aku terlupa akan satu hal penting ketika aku mendapatkan kamu sebagai hadiah dari Allah.
Maaf sudah menyerah di tengah jalan.
Semoga hal baik yang selama ini ada tetap ada, hadir bersamaku.
Semoga hal baiknya pun menyebarkan manfaat kepadaku, orang terdekatku dan masyarakat sekitar.
Sesadar itu beasiswa melibatkan banyak hal. Terutama soal "Tanggung Jawab" yang diemban ketika ucapan "SIAP! Aku mampu menjalaninya".
Dan aku yang biasanya kolot dan ngotot tidak ada tips dan trick untuk Beasiswa. Kali ini aku menemukan keduanya.
Pertama, BISMILLAH
Kedua, "KAMU HARUS KUAT"
KUAT IMAN & IBADAH
KUAT NIAT
KUAT TUJUAN
KUAT TEKAD
KUAT USAHA
Ketiga, KEEP HUSNUDZON
Doakan aku ya. Lain kali Insya Allah akan berjumpa kembali di impian yang sama.
Bukan hari ini mungkin lain waktu. Aku percaya ada waktunya untuk dipertemukan kembali.
Terimakasih Ya Allah untuk semuanya.
Terimakasih teruntuk banyak orang yang merangkul dan turut terlibat memberikan banyak bantuan kepadaku. Terutama kepada Tim Penyuka Bakwan, keluargaku di tanah rantau. Kemudian keluarga Pak Anggoro & Tante Suska, Pemerintah Serbia juga teman-teman Serbiaku, dosen-dosenku di kampus, dan dokter-dokter yang pernah diajak curhat. Keluarga dan Sahabat terdekat sudah termasuk di dalamnya. Terimakasih banyak sudah sesayang itu sama aku. Aku sayang kalian.
Aku memulai kembali harapan baru untuk keberhasilan yang tertunda.
Karena keberhasilan yang sesungguhnya adalah mencapai ridho-Nya dan masuk ke dalam surga-Nya bersama orang-orang tercinta.
Tetap semangat untuk Para Pejuang Beasiswa.
Semangat pagi harus selalu ada setiap saat seperti slogan pada iklan Rex*na. Hehe
Terimakasih sudah menantikan ceritaku bersama si Beasiswa.
Tetap salam hangat dariku
Anis Sundari
Mantan Penerima Beasiswa World in Serbia.
Tangerang,
20 April 2019
08:20 AM - 09:38 AM
Lanjutan Cerita si Manis 2018 diselesaikan.
Bye, Serbia & See you!
Tertulis 14 Desember 2017
Comments
Post a Comment