“Sejauh manakah kita bertanggung jawab atas diri
kita sendiri?
Sejauh manakah kita tidak mendzolimi diri kita sendiri?
Itu semua bergantung pada Sejauh manakah kita
mengenal diri kita sendiri.”
Mari coba berbisik, bertanya dan berdiskusi kembali
pada kesayangan “Si diri kita sendiri”.
Apakah kita “Sejauh” itu?
Jika “iya”, sejauh manakah itu? Seberapa besarkah
jarak yang tercipta oleh diri kita sendiri?
Apakah kita benar-benar menyayangi diri kita?
Ini ... ada CERMIN, coba kamu gunakan, tidak perlu
beli, sudah ada di sekitar kita. Kalau kamu ingin tahu dan menemukan jawabannya
kamu harus menemukan CERMINnya dulu lalu memulai perjalananmu. Klik tombol
“Start”-mu dengan Niat karena Lillah. Memang tidak semudah itu untuk
menemukannya. Tapi tak apa Allah yang akan menunjukkannya, mohonkanlah selalu
dalam balut doa terutama di sepertiga malam kita.
Anggap saja kamu sedang bermain Hide & Seek,
dimana yang bersembunyi akan kita temukan setelah berusaha mencarinya. Jangan
nanti jangan tapi! SEKARANG adalah waktu yang tepat untuk memperhatikan diri,
kasihan bukan jika dia kehausan?
Ruangan lantai 3 Aula store
08 Desember 2018 aku bertemu dengan si dia yang
ingin aku temukan.
Perjalananku berhenti di sebuah tempat di kawasan
Bintaro, namanya Aula. Lewat sebuah acara Walk & Talk, aku menemukannya. Si
dia disampaikan dengan sangat baik oleh Ummu Sajjad & Mbak Devita
(@uuwnik). Berfokus pada poin bagaimanakah seorang manusia memenuhi hak-hak
untuk setiap bagian yang ada di dalam dirinya sendiri. Hak untuk tubuhnya, hak
untuk akalnya dan begitupun dengan hak untuk hatinya. Semuanya harus dipenuhi
dan terpenuhi dengan asupan serta nutrisi yang baik dan tepat. Karena ketiganya
termasuk ke dalam amanah dari Allah Sang Maha Pencipta. Bukankah Allah telah
menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya penciptaan?
Yuk kita men-tadabburi kembali kedua ayat ini:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya” –
(QS. At-Tin: 04)
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezeki yang baik
baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan” –
(QS.Al-Isra’: 70)
Tertulis dengan jelas bahwa Allah menciptakan manusia dengan sempurna tanpa cacat sedikit pun. Allah juga tidak segan-segan memberikan kelebihan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya yang ada di muka bumi.
Salah satu upaya dan usaha manusia untuk mensyukuri dan mencintai penciptaan-Nya adalah dengan merawat diri (menempatkan sesuatu pada tempatnya/tidak mendzolimi diri sendiri).
Nah terus gimana sih langkah-langkahnya?
1. Dengan mengenal dan mengetahui hak-hak setiap bagian dari diri kita yaitu tubuh, akal dan hati:
- Tubuh punya hak untuk mendapatkan asupan makanan, minuman dan waktu istirahat (tidur)
- Akal punya hak untuk mendapatkan asupan tsaqofah islam (ilmu-ilmu islam/aqidah islam)
- Hati punya hak untuk mendapatkan asupan ibadah (ibadah wajib dengan tambahan ibadah sunnah)
2. Dengan mengenal dan mengetahui efek positif yang ditimbulkan ketika kita memenuhi hak-haknya
3. Dengan mengenal dan mengetahui efek negatif yang ditimbulkan ketika kita tidak memenuhi hak-haknya
4. Tanamkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut sebelum memulai memenuhi hak-haknya:
- Darimanakah asupan dan nutrisi (yang kita berikan) berasal?
- Bagaimanakah cara mendapatkannya?
- Apakah halal atau haram?
Jangan biarkan diri ini Jauh, jauh dari apa yang Allah perintahkan dan apa yang dicintai-Nya.
16 Desember 2018
20:36
Comments
Post a Comment