Skip to main content

Kekuatan dari Surat ter-Manis

Pertemuan ini bukan hanya sekedar bertemu dan sekilas kenal.
Namanya, Suciati Cipta Sejati, suka dipanggil Cici, sudah kenal sejak di bangku sekolah (SMK). Saat itu kenal hanya sekedar kenal, bertemu hanya sekedar bertemu itupun karena satu sekolah dan satu klub bahasa Inggris. Kejutan dari ruang dan waktu 2 tahun lalu yang membuat kami bertemu lagi setelah kelulusan beberapa tahun. Siapa yang menduga kalau akhirnya pertemuan ini menjadikan kami teman yang dekat atau bisa dibilang sahabat.
Aku selalu meyakini bahwa setiap pertemuan akan meninggalkan satu hal bahkan lebih. Entah berupa apa itu? Kamu akan tahu sendiri.

Aku bersyukur karena Allah menciptakan seorang Cici, seperti bagian dari namanya, Cici memang pantas untuk diciptakan. Dan beruntungnya aku, dia adalah harta karun berharga yang aku temukan. Kehadirannya dikala itu adalah dikala aku sedang memperjuangkan impianku, dan dia yang melihat perubahanku dari 0. Dia ... yang menampung segala rasa warna warni kehidupanku, baik sedihku maupun bahagiaku, dia mengetahuinya.
Kalau aku bisa mendeskripsikan seorang Cici, mungkin dia sesosok sahabat yang akan aku deskripsikan lewat kata-kata indah yang ada di dunia, apapun itu, dia memiliki arti yang sama seperti kata-kata indah itu. Ya, artinya Cici adalah sahabat yang lebih dari sekedar indah, lebih spesial daripada nasi goreng di abang-abang. Hehe ❤ 

05 Januari 2017 di dalam mobil dalam perjalanan ke bandara, semua sahabatku memberiku hadiah, dia adalah salah satunya. Semua karya tulisnya di dalam buku antalogi dan 20 sekian-sekian surat manis (artinya suratnya melebihi angka 20) dia persembahkan sebagai hadiah. Dia memang sahabat yang lebih romantis dibanding aku yang sangat cuek bebek (bebek aja gak cuek-cuek banget Hehe). Setiap surat diberi judul "letter for Anissun" dan beberapa surat diberi tanggal. Jadul? Engga sama sekali, aku sangat bersemangat untuk membuka dan membaca setiap surat yang ditulisnya. Buatku kehadiran suratnya di Serbia mewakili kehadirannya disini, lewat tulisannya dan rasa yang membekas di dalam suratnya. Dia menuangkan semua cerita yang ingin dia ceritakan lewat surat itu, cerita kenangan dan pengalaman bersama yang selalu menetap di ingatannya. Setelah menyimak surat-suratnya ternyata aku adalah saksi dari banyak hal pertama yang dia lakukan di dalam hidupnya. Terimakasih, Cici  Selama sembilan bulan, suratnya selalu menjadi obat rindu, aku sudah berkali-kali membacanya. Selanjutnya di bulan November tahun ini, ada hal pertama lagi yang akan kamu lakukan bersama salah satu sahabat kita. Dengan mengabaikan jarak saat ini, semoga kita selalu tumbuh bersama dengan baik dalam keimanan yang berdasarkan ridho Allah. Sayang Sahabat Jannahku (Insya Allah), Cici 


Kalo kamu ... punya pengalaman seru gak dengan sepucuk surat manis? Hmmm :)
Mungkin ... ada yang diajakin Ta'aruf lewat surat hehe




















Comments

Popular posts from this blog

5 Hal yang harus dilakukan ketika berada di Luar Negeri

"Daripada nyesel, mending lakuin!" - Anissun Apa tuh? Bukan kesempatan sekali dua kali yang bisa diambil ketika mendapatkan tiket murah bahkan gratis untuk ke luar negeri, butuh effort yang lebih banyak untuk membuat kesempatan itu muncul kembali. Uang dan Waktu adalah investasi terbesar kita saat itu. Dua-duanya terasa sangat mahal, terlagi soal waktu yang gak bisa didapatkan lagi di kemudian hari.  Ya! gak semua orang punya kesempatan yang sama untuk lebih mudah bolak-balik ke luar negeri sesuka hati, terlebih aku yang bukan siapa-siapa. Daripada terlalu sibuk memikirkan bagaimana indahnya jalan-jalan dengan vibes yang berbeda. Lebih baik memikirkan tujuan apa yang bakal kamu raih disana.  Liburan terbaik menurutku bukan sekedar liburan yang membawa kesenangan saja. Namun, ada beberapa bagian yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya terutama dari perbedaan budaya yang tentunya bertolak belakang dengan tempat asal kita. Anggap saja kamu sedang ikut kelas yang dikemas ...

Bagian yang harus kamu ketahui sebelum Kuliah di Luar Negeri

by Anis Sundari "Wah keren ya kuliah di luar negeri" "Aku juga pengen" Begitulah komentar orang-orang ketika mendapati seseorang yang kuliah di luar negeri. Sebenarnya apa sih bagian istimewanya kuliah di luar negeri? Keren dalam hal apa? Katanya keren bisa jalan-jalan. Jujur saja ketika awal mendapatkan beasiswa aku juga berpikiran hal yang sama hehe "Ih iya ya aku keren banget bisa kuliah di luar negeri dengan beasiswa lagi". Sepertinyaaa ... aku dan orang-orang pada umumnya telah salah memaknai sebuah kata "keren" ini. Coba pikirkan baik-baik di kala senggang, di kala lapang dan di kala tenang. Katakan sebuah pernyataan bahwa Kuliah di luar negeri butuh keberanian bukan kenekatan. Lalu, tanyakan ke diri sendiri beberapa pertanyaan di bawah ini: Apa tujuanku benar-benar dalam kepastian bukan pelarian?  Apa aku udah siap ya ninggalin keluarga, teman dan orang orang tersayang untuk beberapa waktu? Apa aku udah bisa mengurusi diri send...

Klinik Hewan ini Bagus gak?

Baru sadar bahwa ... Faktanya, bukan hanya manusia, hewan juga perlu dokter yang cocok dalam pengecekan kesehatan atau pun di saat ia sedang sakit. Tidak bisa asal pilih atau sembarang ketemu "Ah disini aja deh kayanya bagus". Kucing, Anjing, Kelinci, dan sekawanannya samasama makhluk hidup. Butuh perlakuan baik untuk tumbuh dan berkembang dengan selayaknya, ada hak yang harus dipenuhi dari pemiliknya yang mengadopsi termasuk dalam memilihkan dokter untuk mereka. Dari pengalaman menyedihkan dari Toing, aku jadi lebih tau... 1. Cek ulasan di Google 2. Setelah OK, cek sosial medianya, cek bagaimana kelengkapan kliniknya, apakah memiliki alat untuk pemeriksaan lab. Riset online berbagai macam informasi dari akun tersebut, jika tidak ada? bisa kontak nomor yang tertera di Google tadi. Jika tidak ada juga? langsung saja datang ke kliniknya. 3. datangi dokter tersebut, lihat bagaimana dokter menjelaskan kondisi Pawkids/ANabul. Dokter yang tepat: - Ia bisa menjelaskan kondisi pet de...