Skip to main content

Maaf, Miss Amoni.

Aku takut pada Kamu, takut akan kehilangan Kamu sahabatku.
Aku takut pada Kamu, takut akan kemarahan Kamu.

Tapi nyatanya,
Ketakutanku tidak berarti apa apa.
Ini membuatku khawatir dalam waktu yang berkepanjangan.

Kebohongan akan terus berlanjut setelah Kebohongan itu dimulai.

Aku kelu untuk mengungkap sebuah kejujuran. Terus menerus ia aku sembunyikan.

Tidak ada kata terlambat bukan untuk memperbaikinya?
Aku ingin jujur.

Masih ingat bunga dalam pot ini?



Setelah menjadi kado ulang tahunku yang ke 19tahun, aku berusaha dengan baik untuk merawatnya. 

Setiap pagi bangun pagi untuk memberi asupan mineral agar 'Bunga' tetap tumbuh dengan manis.

Ketika matahari tampak, aku selalu memindahkan ia agar mendapatkan cahaya dari matahari itu.

Pikirku, dengan merawatnya, aku seperti merasa sedang merawat persahabatan kita juga.

Miris, satu hari setelah bunganya mekar dan tumbuh subur. Aku kehilangannya. 
Jejaknya pun tidak aku temukan entah dimana ia berada.

Maaf 

Karenaaa aku ... tidak menjaganya dengan baik.

Aku selalu berharap semoga ia tetap hidup, dirawat dengan baik oleh seseorang yang dengan sukarela merawatnya.

Setelah seminggu, aku temukan ia, di bawah pohon Nangka.

Sedih hati melihat keadaannya yang tidak pernah aku harapkan.
İa mati ... sangat layu sampai menghitam.

'Pak? Ini bunganya mati? Kalo disiram lagi bisa hidup gak?'

Aku bertanya pada Bapak, rasanya Sedih sekali harus kehilangan ia yang Kamu titipkan.

Kak. Mohon Maaf, semoga aku dimaafkan. Dengan jujurku, bunganya telah tiada sekian lamanya.

Ini bunga yang baruuu yang aku tahu tidak bisa menggantikannya. 

Maaf. 😭😭😭

Comments

Popular posts from this blog

5 Hal yang harus dilakukan ketika berada di Luar Negeri

"Daripada nyesel, mending lakuin!" - Anissun Apa tuh? Bukan kesempatan sekali dua kali yang bisa diambil ketika mendapatkan tiket murah bahkan gratis untuk ke luar negeri, butuh effort yang lebih banyak untuk membuat kesempatan itu muncul kembali. Uang dan Waktu adalah investasi terbesar kita saat itu. Dua-duanya terasa sangat mahal, terlagi soal waktu yang gak bisa didapatkan lagi di kemudian hari.  Ya! gak semua orang punya kesempatan yang sama untuk lebih mudah bolak-balik ke luar negeri sesuka hati, terlebih aku yang bukan siapa-siapa. Daripada terlalu sibuk memikirkan bagaimana indahnya jalan-jalan dengan vibes yang berbeda. Lebih baik memikirkan tujuan apa yang bakal kamu raih disana.  Liburan terbaik menurutku bukan sekedar liburan yang membawa kesenangan saja. Namun, ada beberapa bagian yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya terutama dari perbedaan budaya yang tentunya bertolak belakang dengan tempat asal kita. Anggap saja kamu sedang ikut kelas yang dikemas ...

Bagian yang harus kamu ketahui sebelum Kuliah di Luar Negeri

by Anis Sundari "Wah keren ya kuliah di luar negeri" "Aku juga pengen" Begitulah komentar orang-orang ketika mendapati seseorang yang kuliah di luar negeri. Sebenarnya apa sih bagian istimewanya kuliah di luar negeri? Keren dalam hal apa? Katanya keren bisa jalan-jalan. Jujur saja ketika awal mendapatkan beasiswa aku juga berpikiran hal yang sama hehe "Ih iya ya aku keren banget bisa kuliah di luar negeri dengan beasiswa lagi". Sepertinyaaa ... aku dan orang-orang pada umumnya telah salah memaknai sebuah kata "keren" ini. Coba pikirkan baik-baik di kala senggang, di kala lapang dan di kala tenang. Katakan sebuah pernyataan bahwa Kuliah di luar negeri butuh keberanian bukan kenekatan. Lalu, tanyakan ke diri sendiri beberapa pertanyaan di bawah ini: Apa tujuanku benar-benar dalam kepastian bukan pelarian?  Apa aku udah siap ya ninggalin keluarga, teman dan orang orang tersayang untuk beberapa waktu? Apa aku udah bisa mengurusi diri send...

Aku diwawancarai GOOGLE

07 Juni 2016 It started from Facebook. Sekedar isi Biodata di kolom komentar. Tiga hari setelahnya (10 Juni 2016), ada pesan masuk di WhatsApp dari seseorang. --------------------------------------------------------------------------------------------------- Aku disuruh isi form untuk seleksi interview bersama Google. Sekian hari berlalu... Menunggu kabar, sampai akhirnya aku lupa sendiri pernah mengisi form tersebut. Mungkin karena aku tidak sabaran untuk menunggu. Bayangan negatif pun dengan gegasnya muncul menyampaikan pendapatnya. 'Kamu gagal. Kamu tidak terpilih.' Ya, dia bilang seperti itu, sedangkan aku masih belum menerima kabar kepastian antara iya ataupun tidak. Entah jawabannya apa, aku tetap menerima pendapat itu. 'Sudah lupakan, Nis. Siapalah aku ini? Menulis pun masih bisa hitungan jari.' - sisi pesimisku muncul, tak mau tertinggal dari bayangan tadi. 17 Juni 2016 Tung! Pesan masuk. 'Anis' 'Apa ini? Dari kakak itu l...