Skip to main content

AKU & BINTANGKU



 Hai :) Ini Essay pertamaku dan pertama diikutin lomba di Pemburu Beasiswa. Hmmm yaa hasilnya belum berhasil hehe pengalaman banget deh yaa bikin karangan begini buat gue :') Gak usah dibaca yaa bloggers!!!

Menurut wikipedia.org, Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indera lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (Rapid eye movement/REM sleep). Tapi menurutku sendiri mimpi adalah awal sebuah lembaran kertas kosong  yang bertuliskan beberapa untaian kata-kata yang berarti dan bermakna, mimpi yang aku maksudkan ini bukanlah mimpi yang dianggap sebagai bunga tidur ataupun pemanis dalam tidur akan tetapi mimpi yang dibangun sendiri.
Bumi ini yang bentuknya bulat, memiliki samudera dan benua yang indah tak mungkin jika di dalamnya tidak ada satupun orang yang tak pernah tak bermimpi. Seseorang akan mengalami dan merasakan sebuah mimpi ketika mata mereka tertutup dan mulai terlelap dari keasyikan tidur mereka, dan di saat itulah mereka memasuki dunia yang tidak diketahui itu, dunia mimpi. Cita-cita, angan-angan, dan harapan berawal dari adanya mimpi. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.
Bagaimanakah jadinya nanti jika kita memiliki beribu-ribu batu bata, berpuluh-puluh karung semen dan berkubik-kubik pasir serta bahan-bahan bangunan yang lain untuk membuat rumah namun kita tidak mempunyai rancangan maupun bayangan seperti apakah bentuk rumah itu nanti. Alhasil, mungkin kita akan mendapatkan rumah dengan bentuk yang aneh, gampang rubuh atau bahkan kita tidak akan pernah bisa membuat sebuah rumah pun.
Aku, Anis Sundari, seorang pelajar yang sekarang ini masih menduduki bangku sekolah kelas XII di SMK Farmasi Tangerang 1 sekaligus seorang gadis berumur 16 tahun memiliki mimpi, angan-angan, harapan, dan cita-cita. Mimpi, angan-angan, harapan dan cita-cita yang selalu menghantuiku itu ku beri nama Bintang, Bintang yang berpijar terang, cahayanya cemerlang dan berkelap-kelip indah nan jauh di ketinggian sana. Pesona mereka seakan-akan sedang menggodaku dan membakar semangat jiwaku agar aku dapat menggapainya hanya dengan sebuah genggaman tangan. Dan dalam bayangku mereka tampak sedang melambaikan tangan seolah-olah mereka ingin sekali aku jemput.
Cerita dulu masa-masa SD membuka kembali pintu lembaran masa laluku yang mengingatkan pada sebuah dialog singkat tentang “guru, murid dan cita-cita”. Sering kali guruku di sekolah bertanya kepada murid-muridnya “Ingin menjadi apa kelak?” “Apa cita-citamu?” pasti akan ada berbagai jawaban yang akan mereka lontarkan, termasuk aku. Jawabanku ketika itu adaalah ingin menjadi seorang dokter, ya yang aku ketahui Dokter adalah jawaban yang paling umum. Kemudian guruku memberiku pertanyaan lagi “Apa alasanmu?” “Kenapa tidak kau pilih menjadi seorang guru saja?”. Aku hanya menjawab “Karena dokter gajinya lebih banyak lebih besar, aku tak ingin menjadi seorang guru”. Seorang murid SD adalah manusia polos yang hanya melakukan dan mangucapkan apa yang mereka pikirkan dan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu mimpi itu bertambah dan semakin bertambah dan jumlahnya pun berubah menjadi lebih banyak dari sebelumnya bahkan sampai tak terhingga dan tak dapat hitung lagi.
            “Belajar di luar negeri” ataupun “Belajar di negeri orang” adalah salah satu dari impianku, anganku, harapanku dan cita-citaku yang tak lekang oleh waktu dan takkan pernah punah dihabisi oleh perkembangan zaman. Hanya dengan hitungan tahun, hitungan bulan, hitungan hari, hitungan jam, hitungan menit, dan hitungan detik aku semakin mendekati sebuah ruangan masa depan. Entah seperti apa bentuknya, tak terlihat dan tak tersentuh hanya dengan bayangan semu. Orang-orang di luar sana pun juga tak tahu apa itu. Hatiku tetap kokoh, rasa ingin tahuku semakin menjadi-jadi. Aku ingin sekali melanjutkan pendidikanku ke luar Indonesia. Inggris? Australia? Paris? Mesir? Arab? Jepang? Amerika? Singapura? Italia? German? Korea? Netherlands? dan negara lainnya yang ada di dunia yang sedang aku impikan. “Kenapa harus di luar negeri?” “Sedangkan di Indonesia masih banyak sekali universitas yang bagus?” mungkin pertanyaan ini sering kali muncul dalam benak dan pikiran orang-orang yang pernah mendengar berita tentang impianku yang satu ini atau bahkan salah satu dari mereka ada yang meremehkannya “Apa bisa seorang seperti kamu melanjutkan sekolah di luar negeri?”. Aku tak pernah peduli dengan apa yang orang pikirkan dan apa yang orang bicarakan. Tidak ada salahnya untuk mencoba, tidak ada yang tidak mungkin. Dalam pepatah pun dikatakan “Bermimpilah setinggi mungkin” dan dalam hadits juga tertuliskan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Artinya manusia diingatkan untuk tidak menyerah dalam mencari ilmu. Menuntut ilmu merupakan pahala yang sangat besar dan merupakan hal positif yang disukai Allah. Aku pun juga begitu punya alasan kuat untuk melanjutkan pendidikanku di luar negeri. Ingin memiliki pengalaman hidup, ingin belajar budaya dan bahasa negara orang lain, ingin memiliki banyak teman dari berbagai negara, ingin mengenali diri, ingin menemukan jati diri, ingin melepaskan sejenak kisah masa lalu dan kegundahan hati, serta yang paling utama adalah aku ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik yang belum aku temukan di Indonesia dan yang nantinya akan aku kembangkan di Indonesia. Walaupun yang aku tahu tak semudah membalikkan telapak tangan dalam meraihnya. Harus punya konsekuensinya dan persiapan yang matang. Seperti visa, passport, bahasa, prestasi dan biaya. Mengingat akan keterbatasan biaya dan penghasilan orang tua membuatku berfikir, berfikir dan berfikir. Sampai akhirnya aku mendapatkan ide untuk mencari dan memburu beasiswa. Mulai dengan menelusuri info tentang beasiswa di internet. Dan aku dipertemukan pada sebuah blog yang mengajakku untuk bergabung ke dalam grup facebook "Pemburu Beasiswa dalam dan luar negeri ( INDONESIA)”. Grup tersebut penuh inspirasi dan motivasi, berbagai info dan kisah orang-orang sukses yang aku temui di dalamnya. Menakjubkan! Seakan Allah memberi jalan awal untukku. Semangatku semakin membabi buta hampir membuatku tak kenal waktu, berbagai acara education fair aku jelajahi ketika waktu kosong menghampiri.
            Setelah berfikir berkali-kali aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikanku di Indonesia pada tahun 2013 ini setelah kelulusanku. Bukannya ingin menyerah tetapi pengetahuanku masih pasif akan beasiswa di luar negeri sehingga hal itu menuntutku untuk lebih banyak membaca dan mencari-cari info. Jika aku mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Impianku, anganku, harapanku, dan cita-citaku ini aku persembahkan untuk Indonesiaku tercinta dan untuk orang-orang yang aku cintai dan mencintaiku. “Allah tidak akan merubah nasib seseorang jika dia tidak merubahnya sendiri”. Ini kunci hatiku “Aku bisa, dan aku percaya itu”. Allah tak pernah tidur, Dia selalu berada di dekatku menuntun jalanku. Tak lupa doa serta restu dari orang tuaku yang selalu menyelimutiku. “All our dreams can come true, if we have the  courage to pursue them- Walt Disney”. Man jadda wa jadda! Semangat untuk masa depan yang cerah!.

Comments

Popular posts from this blog

Klinik Hewan ini Bagus gak?

Baru sadar bahwa ... Faktanya, bukan hanya manusia, hewan juga perlu dokter yang cocok dalam pengecekan kesehatan atau pun di saat ia sedang sakit. Tidak bisa asal pilih atau sembarang ketemu "Ah disini aja deh kayanya bagus". Kucing, Anjing, Kelinci, dan sekawanannya samasama makhluk hidup. Butuh perlakuan baik untuk tumbuh dan berkembang dengan selayaknya, ada hak yang harus dipenuhi dari pemiliknya yang mengadopsi termasuk dalam memilihkan dokter untuk mereka. Dari pengalaman menyedihkan dari Toing, aku jadi lebih tau... 1. Cek ulasan di Google 2. Setelah OK, cek sosial medianya, cek bagaimana kelengkapan kliniknya, apakah memiliki alat untuk pemeriksaan lab. Riset online berbagai macam informasi dari akun tersebut, jika tidak ada? bisa kontak nomor yang tertera di Google tadi. Jika tidak ada juga? langsung saja datang ke kliniknya. 3. datangi dokter tersebut, lihat bagaimana dokter menjelaskan kondisi Pawkids/ANabul. Dokter yang tepat: - Ia bisa menjelaskan kondisi pet de

5 Hal yang harus dilakukan ketika berada di Luar Negeri

"Daripada nyesel, mending lakuin!" - Anissun Apa tuh? Bukan kesempatan sekali dua kali yang bisa diambil ketika mendapatkan tiket murah bahkan gratis untuk ke luar negeri, butuh effort yang lebih banyak untuk membuat kesempatan itu muncul kembali. Uang dan Waktu adalah investasi terbesar kita saat itu. Dua-duanya terasa sangat mahal, terlagi soal waktu yang gak bisa didapatkan lagi di kemudian hari.  Ya! gak semua orang punya kesempatan yang sama untuk lebih mudah bolak-balik ke luar negeri sesuka hati, terlebih aku yang bukan siapa-siapa. Daripada terlalu sibuk memikirkan bagaimana indahnya jalan-jalan dengan vibes yang berbeda. Lebih baik memikirkan tujuan apa yang bakal kamu raih disana.  Liburan terbaik menurutku bukan sekedar liburan yang membawa kesenangan saja. Namun, ada beberapa bagian yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya terutama dari perbedaan budaya yang tentunya bertolak belakang dengan tempat asal kita. Anggap saja kamu sedang ikut kelas yang dikemas

Pagi itu, ada Aku yang mandiri

Pagi itu,  ada semilir angin yang menemani ada sekelompok dingin yang memeluki/bersamai ada bus kota yang ku naiki ada nenek dan kakek yang kadang kala menyapa dan menanyai kabarku Pagi itu, Sangat ku rindukan Meskipun rapuh Meskipun jatuh Ada banyak hal yang membuatku bangkit kembali Pagi itu, Kadang menyenangkan Kadang menjengkelkan Kadang pula menyedihkan Tapi dia selalu jadi kenangan perasaan yang selalu teringat Tentang Aku, Kehidupanku yang Mandiri, Novi Sad dan Orang-orang di dalamnya.