Skip to main content

Turkey! Dream comes true

Dua orang pecinta Turki (Aku dan Kak Puspita) yang tidak sengaja dipertemukan dengan cara yang indah oleh-Nya. Lewat beasiswa Serbia lah kita bertemu. Sebelumnya kami hanyalah pejuang beasiswa Turki yang berkali-kali ditolak lamarannya dan Serbia adalah hadiah terindah setelah penolakan itu.

Kak Puspita, dia lebih tua dariku, teman satu generasi Beasiswa World in Serbia yang dulunya adalah salah satu motivasiku untuk lulus beasiswa Serbia. Bahkan motivasinya mengalahkan cibiran negatif dari orang lain yang lingkungannya lebih dekat dengan aku, sedangkan dia? aku baru mengenalnya.
Ada suatu kejadian yang membuatku berhutang, berkaitan dengan masa ribet-ribetnya dengan ujian akhir bahasa Serbia online dan pertemuan dengan seseorang. Sebagai pengganti hutang dia bilang aku harus teraktir dia minum kopi di Serbia. Ngeri yaaa, minta dibayarnya di Serbia :') Haha

------------------------------ Setelah itu di Serbia ... ------------------------------

"Kapan-kapan kita main ke Turki ya, kan dekat dari sini."

"Aamiin. Insya Allah. Pasti kita bisa main kesana."

Percakapan tentang Turki yang entah kapan itu, aku lupa. Sepertinya percakapan di awal-awal kami tinggal di Belgrade. Dari awal sampai akhir kelas bahasa Serbia selalu ada yang mengingatkanku tentang negara "Turki", dia yang selalu aku sebutkan sebagai jawabannya di setiap pertanyaan tentang "Negara tujuan pertama untuk liburan" atau "Negara apa yang ingin aku kunjungi" atau "Negara apa yang aku suka".

Sampai akhirnya tibalah ajakan itu dari Kak Puspita yang berupa sebuah pertanyaan
"Nis jadi ke Turki gak?"

"Beneran kak? Serius? Mau ke Turki?"
"Beneran kak? Serius? Mau ke Turki?"
"Beneran kak? Serius? Mau ke Turki?"

Di setiap ada kesempatan aku selalu menanyai pertanyaan yang sama, padahal dia yang bertanya duluan tetapi belum mendapat jawabannya dariku. Hehe

Akuuu hanya meragu apakah ajakannya ini hanya keisengan belaka?

Akhirnya hanya waktu yang menjawab pertanyaan kami. Kami jadi berangkat ke Turki setelah kelas bahasa selesai, urusan pendaftaran kuliah selesai (urusan aku), 17 agustus-an selesai, dan liburan bareng temen-temen ke Zlatibor selesai. Tanggal 29 September 2017 kami berangkat dari Belgrade ke Istanbul, akhirnyaaa berangkat juga ... setelah banyaknya rintangan yang terjadi dan terlewati (urusan pembelian tiket pesawat, booking penginapan, izin orang tua, biaya travelling, pembuatan e-visa), belum lagi banyak pertanyaan dari teman kami "Kenapa liburannya ke Turki?" dan akhirnyaaa berangkat juga ...
Alhamdulillah one more of my dreams comes true. Yeay!

Dari Belgrade ke Istanbul hanya membutuhkan waktu 2,5 jam, waktu yang sama seperti yang kami butuhkan untuk sampai ke bandara dari tempat kami tinggal :D
Sepanjang perjalanan sibuk ciye-ciyein diri sendiri sambil ledek-ledekan bareng Kak Puspita.
Rasanya ... BAHAGIA, BAHAGIA BANGET. ALLAHU AKBAR.
Terus pas udah di pesawat sempat deg-deg an waktu mau lepas landas dari Belgrade, karena sebentar lagi mimpi jadi kenyataan dan di sisi lainnya karena aku takut ketinggian, sempat nangis juga waktu mau mendarat di Istanbul, terharu sama Allah yang super baik sama hambanya, lagi-lagi mimpinya di"iya"-in lagi sama Allah. Rasanya pengorbananku buat Allah belum sebanding sama hadiah yang indah ini. Aku bersyukur Alhamdulillah, Terimakasih Ya Allah.

8 hari kami habiskan full untuk kota Istanbul baik bagian Eropa maupun Asia:

  • di hari pertama hanya jalan-jalan sekitar Istiqlal street lalu istirahat di hostel daerah Taksim.
  • di hari kedua sampai hari kelima menghabiskan kunjungan museum dengan Muzekart (Hagia Sophia, Topkapi Palace, Hagia Irene, Istanbul Archaelogical Museum, Fethiye Museum, Chora Museum, Istanbul Mosaic Museum, Galata Mevlevi, Museum of Turkish and Islamics Arts, Hippodrome) dan piknik di taman dekat Golden horn halic bersama masyarakat Indonesia di Istanbul.
  • di hari keenam sampai ketujuh bertemu teman-temannya Kak Puspita sambil menikmati sunset di Maiden's tower dan selat Bosphorus.
  • di hari kedelapan santap makanan China sebelum pulang ke Belgrade.

Sayang sekali, ada beberapa museum yang tidak tersampaikan untuk dikunjungi yang termasuk ke dalam Muzekart yaitu Yildiz Palace, Museum for The History of Science and Technology of Islam, dan Rumeli Hisar Museum.
*Kartu Muzekart hanya berlaku selama 5 hari setelah pembelian

Walaupun tanpa internet, kami bisa survive sambil capek-capekan di jalan berandalkan peta seadanya, menyebrangi selat bosphorus jalan kaki, lalu bertanya kepada orang Turki yang jawabannya pakai bahasa Turki dan kita cuma bisa iyain aja dia ngomong apa hehe
Intinya, Kita adalah perempuan nekad nan mandiri kala itu.

Satu hal yang paling aku sukai setelah melakukan perjalanan di Istanbul:
Aku menemukan jawaban dan hikmah yang selama ini terngiang di pikiran dan hati, semua emosi hadir di dalamnya memberikan kepuasan kepada diriku sendiri.
Salah satunya ... tertuang dalam quotes ini:
"Iman is to believe, even when an overpowering tide of evil surrounds you." Anwar Al Awlaki

Menurutku ... liburan bukan sekedar bermain lalu memanjakan diri, tetapi ada pembelajaran sendiri dari sebuah perjalanan.
Karena hidup itu untuk belajar, belajar bagaimana menyikapi kehidupan yang paling baik sesuai dengan syariat-Nya.

Terimakasih Allahu Rabbi ❤ ♡ ♥
(Foto menyusul)

14 September 2017 01.05

Comments

  1. It looks nice experiences. Kapan-kapan kita ke Turki lagi bareng temen-temen barisan sakit hati Jabodetabek hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Kak Insya Allah kalo Allah ridho hehe (pengen nulis lebih panjang dari ini sebenarnyaaa)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Klinik Hewan ini Bagus gak?

Baru sadar bahwa ... Faktanya, bukan hanya manusia, hewan juga perlu dokter yang cocok dalam pengecekan kesehatan atau pun di saat ia sedang sakit. Tidak bisa asal pilih atau sembarang ketemu "Ah disini aja deh kayanya bagus". Kucing, Anjing, Kelinci, dan sekawanannya samasama makhluk hidup. Butuh perlakuan baik untuk tumbuh dan berkembang dengan selayaknya, ada hak yang harus dipenuhi dari pemiliknya yang mengadopsi termasuk dalam memilihkan dokter untuk mereka. Dari pengalaman menyedihkan dari Toing, aku jadi lebih tau... 1. Cek ulasan di Google 2. Setelah OK, cek sosial medianya, cek bagaimana kelengkapan kliniknya, apakah memiliki alat untuk pemeriksaan lab. Riset online berbagai macam informasi dari akun tersebut, jika tidak ada? bisa kontak nomor yang tertera di Google tadi. Jika tidak ada juga? langsung saja datang ke kliniknya. 3. datangi dokter tersebut, lihat bagaimana dokter menjelaskan kondisi Pawkids/ANabul. Dokter yang tepat: - Ia bisa menjelaskan kondisi pet de

Pagi itu, ada Aku yang mandiri

Pagi itu,  ada semilir angin yang menemani ada sekelompok dingin yang memeluki/bersamai ada bus kota yang ku naiki ada nenek dan kakek yang kadang kala menyapa dan menanyai kabarku Pagi itu, Sangat ku rindukan Meskipun rapuh Meskipun jatuh Ada banyak hal yang membuatku bangkit kembali Pagi itu, Kadang menyenangkan Kadang menjengkelkan Kadang pula menyedihkan Tapi dia selalu jadi kenangan perasaan yang selalu teringat Tentang Aku, Kehidupanku yang Mandiri, Novi Sad dan Orang-orang di dalamnya.

5 Hal yang harus dilakukan ketika berada di Luar Negeri

"Daripada nyesel, mending lakuin!" - Anissun Apa tuh? Bukan kesempatan sekali dua kali yang bisa diambil ketika mendapatkan tiket murah bahkan gratis untuk ke luar negeri, butuh effort yang lebih banyak untuk membuat kesempatan itu muncul kembali. Uang dan Waktu adalah investasi terbesar kita saat itu. Dua-duanya terasa sangat mahal, terlagi soal waktu yang gak bisa didapatkan lagi di kemudian hari.  Ya! gak semua orang punya kesempatan yang sama untuk lebih mudah bolak-balik ke luar negeri sesuka hati, terlebih aku yang bukan siapa-siapa. Daripada terlalu sibuk memikirkan bagaimana indahnya jalan-jalan dengan vibes yang berbeda. Lebih baik memikirkan tujuan apa yang bakal kamu raih disana.  Liburan terbaik menurutku bukan sekedar liburan yang membawa kesenangan saja. Namun, ada beberapa bagian yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya terutama dari perbedaan budaya yang tentunya bertolak belakang dengan tempat asal kita. Anggap saja kamu sedang ikut kelas yang dikemas