Skip to main content

Pendaftaran kuliah di POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

Assalamu'alaikum.
Aku ceritakan Kamu.
Ceritakan kamu mulai dari pendaftaran hingga ke pengurusan berkas.

Bermula di tanggal 13 Juli 2016, aku mendapatkan kabar baik tentangmu, kabar yang sudah ku nantikan dari tahun-tahun sebelumnya 2013, 2014, dan 2015.

Akhirnya buka juga 'Pendaftaran Mahasiswa Baru Kelas Karyawan'.

Sebelum-sebelumnya selalu gagal mendaftarkan diri karena ketinggalan kabarmu atau mungkin aku yang telat mencari kabar tentangmu.

Ya, walaupun seingatku pada tahun 2013 ingin mendaftarkan diri untuk kelas reguler.

Tanpa kenal lelah, kekeuh mau kuliah ...

Dengan Bismillah, aku mendaftarkan diri lewat pendaftaran online di web punyamu.
Berharap mendapatkan kabar baik juga dari orang tuaku.

Pasalnya sudah bertahun-tahun susah sekali mendapatkan restu untuk kuliah.
Mamah bilang:

"Udah, uangnya ditabung aja. Kan Nikah perlu uang."
"Udah, nanti aja."
"Udah, toh nanti juga perempuan akhirnya dinikahin."
"Udah. Gak usah daftar-daftar beasiswa."

Pokoknya bilang "Udah" terus, rasa-rasa mau nangis sampe daftar beasiswa pun tak direstui.
Cucu juga udah ada satu. (Terus nungguin cucu dari aku gitu(?))

Aku cuma bisa diam kalo mamah udah bilang "Udah".
Beuh kalo dijawabin ini itu, rasanya gak sopan dan pasti urusannya bakalan panjang sepanjang kereta.

Dan kalo udah ngerasa ada sinyal 'negatif' di hati, aku langsung terbang ke kamar, menangis lalu tutup bantal.

Kalo Bapak? Engga banyak omong sih, cuma pernah bilang.

"Udah, mending uangnya untuk bantuin orang tua, bayarin biaya kuliahnya adik kamu."

Tetep sama-sama ada "udah"nya.

Dulu emang susah.

Seiring berjalannya waktu, lewat kesabaran dan pembuktian sedikit demi sedikit tentang Aku.

Aku dengan mudahnya mendapatkan restu. Ini adalah hal yang luar biasa buatku.

Alhamdulillah, aku paham betul karena Allah terlalu sayang aku.

(Maaf yaa sedikit berlebihan)

Karena untuk mendapatkan Ridho Allah, cukuplah dulu aku mendapatkan Ridho dari orang tuaku. Kalimat itu selalu aku tanamkan baik-baik.

Sekian sedikit cerita tentang restu/ridho orang tua.

Berlanjut pada cerita yang sebelumnya.

Jadi ... setelah mendapatkan sekilas info.
Aku segera pulang, membuka laptop, menyambungkan hotspot, lalu menuju link tujuan, isi-isi formulir yang masih kosong.

Yuhuuu ... "Berhasil"

Alhamdulillah. Tahap pertama sudah ku lalui.

Beralih pada persyaratan berkas yang harus aku lengkapi.
Ku tuliskan dia pada stick note, tempel-tempel di map hasil kumpulan berkas yang sudah ada.

Ceklis untuk 'What to do'
Ceklis berkas untuk 'Kamu'
Ceklis berkas untuk 'PAFI*'

*PAFI, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia.

(Kalo penasaran sama berkas yang aku kumpulkan, langsung dilihat pada surat edaran yang dibagikan di web.)

Perjalanan panjang menurutku, serba dadakan karena waktu yang aku punya hanya seminggu sampai tanggal 20 Juli 2016 terakhir pengumpulan berkas.

Dua berkas yang masih harus diurus.

1. Surat Keterangan Kerja dari Rumah Sakit
2. Surat Rekomendasi organisasi PAFI

Lumayan menguras hati karena harus bersabar. Dua hari dilupain sama HRD, dan dua hari entah kenapa telponku gak dijawab sama PAFI (mungkin masih libur pikirku, Posthink men :')).

Hampir nyerah, sempet mau nyerah.
Karena bingung harus lanjutin kaya 'Gimana'.

Temen deket bilang 'Jangan nis, masa nyerah lagi, gak boleh. Harus lanjut, harus Semangat.'- Cici, 21tahun.

(Aku tuh terharu diginiin HUHU)

Oke. ANIS GAK BOLEH NYERAH. TITIK. Selalu berusaha menyemangati diri, tenangin diri, perasaan di hati kali ini engga boleh ikut terlibat.

Cukup libatkan Allah. Serius deh, langsung dapet ide.
Allah baik kan? Gimana gak cinta sama Allah.

Buru-buru do action sama ide yang udah gak tahan mau dikeluarin.

Yuhuuu ... "Berhasil" (18 Juli 2016) juga dapetin Surat Keterangan Kerja dari Rumah Sakit.
Penuh perjuangan, lebih dari 10X telepon dan tegur bagian HRD naik turun ke lantai 5. Akhirnya dibuatin juga.

Yuhuuu ... "Berhasil" (19 Juli 2016) juga dapetin Surat Rekomendasi PAFI.
Penuh perjuangan pulang kerja pagi cusss hujan-hujan an menuju RSCM ambil Surat Rekomendasinya, pulang malam berasa lagi lembur.

Tanggal 20 Juli 2016 adalah hari yang paling menegangkan, terakhir pengumpulan berkas. Hari sebelumnya udah minta tukeran shift, tapi gataunya ada Rapat Umum. Wkwk (Ujian men!) (Sabar lagi).

Entah kenapa, detik-detik jam dua siang ada sinyal-sinyal yang tidak mengenakan dari pertanyaan Kakak Apoteker.

Katanya, "Emang jam berapa nis terakhir pengumpulan berkas?"

"Jam kantor."

Enteng banget ngomong gitu, padahal 'Ya Allah kenapa aku sampe lupa sama hal ini yang penting banget'. (Udah marah-marah deh sama diri sendiri)

Padahal udah berusaha semaksimal mungkin buat engga ketinggalan hal-hal penting, tapi namanya juga 'Manusia', tempat salah dan lupa. (Memaafkan diri, lalu ngomong sendiri. Miris) (Engga juga sih).

Jadi percakapannya seperti ini sama diri sendiri:
Anis 1: (Mohon diharapkan anda untuk bersabar lagi, Anis)
Anis 2: (Iya. Iya. Jangan nangis.)

Pukul 14:00, di luar rumah sakit masih hujan deras sangat deras. Harap-harap cemas, dari Tangerang ke Jakarta lumayan sejam. Diterima gak yaaa berkasnya. Diterimalah diterima. (Posthink aja lagi)

Dengan jas hujan pinjaman teman, terobos hujan, terobos banjir, dan terobos jalanan yang ramai lancar.

Akhirnya sampe juga walaupun 'Basah kuyup', apalagi sepatunya yang udah ada bunyinya. Isinya air semua.

Dengan sedikit keyakinan dan kemungkinan, aku menuju pintu ruang Administrasi. Berharap masih ada tulisan 'Buka (Open)' yang menggantung di pintu.

Aku masuk ke dalam, Ada tiga ibu dan bapak yang sedang sibuk ngitungin berkas pendaftaran yang masuk.

Hanya aku sendirian yang terlihat asing.

"Ibu, masih bisa kumpulin berkasnya?" (15:00 wib)

"Keujanan ya?"

Ku jawab "Iya"

Masih sempat-sempatnya nanya seperti itu, padahal aku sedang panik tapi malah Ibu tertawakan.

(Oke. Oke. Gapapa. Sing penting berkasku diterima)

Yuhuuu ... "Masih" "Berhasil"
Allah baik pokoknya mah, ngabulin doa di sepanjang perjalanan Anis sambil hujan-hujanan dan sedikit tangis-tangisan kecil.

Terimakasih, Ya Allah.

Ini ya yang namanya nikmat 'Perjuangan'. Penuh hikmah dan pelajaran di perjalanan.

(Sangat Menarik)

Tak apa lelahnya sekarang. Karena perjuangan berlelah-lelahan pasti berakhir 'Bahagia'.

Tanpa menunggu waktu 3 hari, aku mengunjungi webmu.
Ada namaku 'Anis Sundari'  dan nama sekolahku 'SMK Farmasi Tangerang 1' dengan keterangan 'Tidak Lulus'.
Hahaha
Ini yang keberapa kalinya aku menerima penolakan.
Dan sepertinya aku sudah terbiasa.
Sedih? Sedikit.

Tapi, Allah berikan jalan lainnya.

Percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik dari apa yang sudah aku rencanakan.

Sekian.

Salam Manis.
ANISSUN

Diary of Anissun.
Wassalamu'alaikum.

Comments

  1. Allah punya sekenario yang terbaik Nis, kan kesabaran akan berbuah manis hehehehe, Insyaa Allah cita cita ke tanah serbia bis atercapai dan mudah mudahan itu yang terbaik dibalik keterangan "Tidak Diterima" dari poltekes ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa Cici. Penolakan bukan sesuatu yang gagal, tapi perjuangan untuk lebih berusaha lagi untuk mendapatkan apa yang diinginkan. :) Cici juga semangat untuk jadi penulis.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Klinik Hewan ini Bagus gak?

Baru sadar bahwa ... Faktanya, bukan hanya manusia, hewan juga perlu dokter yang cocok dalam pengecekan kesehatan atau pun di saat ia sedang sakit. Tidak bisa asal pilih atau sembarang ketemu "Ah disini aja deh kayanya bagus". Kucing, Anjing, Kelinci, dan sekawanannya samasama makhluk hidup. Butuh perlakuan baik untuk tumbuh dan berkembang dengan selayaknya, ada hak yang harus dipenuhi dari pemiliknya yang mengadopsi termasuk dalam memilihkan dokter untuk mereka. Dari pengalaman menyedihkan dari Toing, aku jadi lebih tau... 1. Cek ulasan di Google 2. Setelah OK, cek sosial medianya, cek bagaimana kelengkapan kliniknya, apakah memiliki alat untuk pemeriksaan lab. Riset online berbagai macam informasi dari akun tersebut, jika tidak ada? bisa kontak nomor yang tertera di Google tadi. Jika tidak ada juga? langsung saja datang ke kliniknya. 3. datangi dokter tersebut, lihat bagaimana dokter menjelaskan kondisi Pawkids/ANabul. Dokter yang tepat: - Ia bisa menjelaskan kondisi pet de

Pagi itu, ada Aku yang mandiri

Pagi itu,  ada semilir angin yang menemani ada sekelompok dingin yang memeluki/bersamai ada bus kota yang ku naiki ada nenek dan kakek yang kadang kala menyapa dan menanyai kabarku Pagi itu, Sangat ku rindukan Meskipun rapuh Meskipun jatuh Ada banyak hal yang membuatku bangkit kembali Pagi itu, Kadang menyenangkan Kadang menjengkelkan Kadang pula menyedihkan Tapi dia selalu jadi kenangan perasaan yang selalu teringat Tentang Aku, Kehidupanku yang Mandiri, Novi Sad dan Orang-orang di dalamnya.

5 Hal yang harus dilakukan ketika berada di Luar Negeri

"Daripada nyesel, mending lakuin!" - Anissun Apa tuh? Bukan kesempatan sekali dua kali yang bisa diambil ketika mendapatkan tiket murah bahkan gratis untuk ke luar negeri, butuh effort yang lebih banyak untuk membuat kesempatan itu muncul kembali. Uang dan Waktu adalah investasi terbesar kita saat itu. Dua-duanya terasa sangat mahal, terlagi soal waktu yang gak bisa didapatkan lagi di kemudian hari.  Ya! gak semua orang punya kesempatan yang sama untuk lebih mudah bolak-balik ke luar negeri sesuka hati, terlebih aku yang bukan siapa-siapa. Daripada terlalu sibuk memikirkan bagaimana indahnya jalan-jalan dengan vibes yang berbeda. Lebih baik memikirkan tujuan apa yang bakal kamu raih disana.  Liburan terbaik menurutku bukan sekedar liburan yang membawa kesenangan saja. Namun, ada beberapa bagian yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya terutama dari perbedaan budaya yang tentunya bertolak belakang dengan tempat asal kita. Anggap saja kamu sedang ikut kelas yang dikemas